TOKOH PEMBAHARUAN PEMIKIRAN ISLAM TURKI
Perang Dunia I Turki mengalami kekalahan menyebabkan timbulnya amarah dan semangat rakyat Turki untuk membela tanah air. Dalam suasana yang serupa inilah munculnya Mustafa Kamal, seorang pemimpin Turki baru, yang menyelamatkan Kerajaan Turki Usmani dari kehancuran dan bangsa Turki dari penjajahan Eropa. Ialah pencipta Turki Modern dan atas jasanya, ia mendapat gelar Attaturk (Bapak Turki). Ia lahir di Salakonia pada tahun 1881.
Pada mulanya, Mustafa melakukan pendidikannya di sebuah madrasah, kemudian melanjutkan pada Sekolah Tinggi Militer di Istanbul, hingga ia memperoleh ijazah dan di beri pangkat menjadi kapten. Mustafa kamal sudah mulai mengenal politik semasih belajar melalui seorang temannya Ali Fatein. Ketika Ia belajar di Istambul adalah masa meluasnya tantangan terhadap kekuasaan absolute Sultan Abdul Hamid dan juga masa pembentukan berbagai perkumpulan secara rahasia.
Ia pernah menerbitkan kritik kabar tulisan tangan terhadap kekuasaan Sultan Hamid, Jamal dan Talat, ketiga mereka menyebabkan ia di asingkan ke Suria hingga ke Sofia. Disinilah ia mengenal langsung Peradaban Barat yang amat menarik perhatiannya, terutama pemerintahan Parlementer.
Sejak saat itu, setelah Perang Dunia I timbullah kesadaran bahwa kemerdekaan tanah air sedang dalam bahaya dan harus dipertahankan dan diperjuangkan, ia mendapat sokongan dari rakyat yang telah mulai membentuk gerakan-gerakan membela tanah air, akhirnya dapat memukul mundur dan menyelamatkan daerah Turki dari penjajahan asing.
Setelah perjuangan kemerdekaan selesai mulailah Mustafa Kamal untuk mewujudkan Peradaban Barat di Turki. Peradaban Barat yang dijalankan oleh Mustafa Kamal bukan sebagian kecil saja akan tetapi secara keseluruhan. Kemajuan yang terjadi di Turki hanyalah karena meniru budaya Barat.
Pemikiran pembaharuan Mustafa Kamal di pengaruhi oleh dua faktor yaitu :
Ide golongan Nasionalis Turki dan,
Ide golongan Barat
Ide Nasionalisme yang diterima Mustafa Kamal adalah Ide Nasionalisme Turki yang terbatas hanya pada daerah geografisnya bukan Ide Nasionalisme yang luas.
Salah seorang tokoh pengikutnya adalah Ahmed Agouglu : Ketinggian sebuah peradaban terletak dalam keseluruhannya, bukan dalam bagian-bagian yang tertentu. Perdaban Barat dapat mengalahkan peradaban-peradaban lain, bukan hanya karena kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuannya saja, dan bukan unsur baik buruk nya saja. Peperangan antara Timur dan Barat menyebabkan lahirnya dua peradaban berupa : a. Peradaban Islam, dan b. Peradaban Barat.
Dalam Perdaban Islam, agama mencakup segala-galanya mulai dari pakaian dan perkakas rumah tangga sampai ke sekolah dan institut, dan di Barat sebaliknya sekularisasilah yang menimbulkan peradaban yang tinggi itu. Jadi sekularismelah yang mampu menciptakan kemajuan terhadap rakyat Turki( menurut Ahmed Agouglu).
Mustafa berpendapat bahwa : Kelanjutan hidup di dunia peradaban modern menghendaki dari suatu masyarakat supaya mengadakan perubahan dalam diri sendiri. Di zaman yang dalamnya ilmu- pengetahuan membawa perubahan terus-menerus bangsa yang berpegang teguh pada pemikiran dan tradisi yang tua lagi usang, tidak akan dapat mempertahankan wujud nya. Masyarakat Turki harus di rubah menjadi masyarakat yang mempunyai peradaban Barat.
Ada tiga hal yang mendasari pemikiran Mustafa Kamal ialah :
· Westernisme
· Sekularisasi
· Nasionalisme
Pembaharuan yang dilakukan Mustafa yaitu :
* Pembentukan Negara, (sekularisasai) adanya pemisahan antara pemerintahan dengan agama, dimana kedaulatan berada di tangan rakyat. Jabatan antara kekhalifahan dan Sultan harus di pisahakan, dalam arti di pegang oleh dua orang. Selanjutnya ide kedaulatan rakyat di hapuskan oleh nya, ketika sekularisme di masukkan dalam Konstitusi pada tahun 1937, barulah terbentuk Republik Turki menjadi Negara sekuler.
* Menghilangkan institusi keagamaan yang ada dalam pemerintahan. Zaman kerajaan Usmani kementerian syari’at dan Mahkamah Syariah di hapuskannya.
* Hukum Syari’at dalam soal perkawinan di gantikan oleh hukum swiss. Perkawinan dilakukan bukan lagi menurut syari’at tetapi menurut hukum sipil.Wanita mendapat hak cerai sama dengan pria.
* Diadakan hukum baru, hukum dagang, hukum laut, hukum pidana, hukum obligasi. Sementara hukum adat dan hukum islam di tinggalkan, dan sebagai model di ambil hukum barat.
*Pembaharuan dalam soal agama, Alquran diterjemahkan dalam bahasa Turki agar dapat di fahami rakyat Turki. Khutbah jum’at harus di berikan dalam bahasa Turki. Azan dalam bahasa Turki di mulai pemakaiannya di tahun 1931.
* Dilarang pembentukan partai yang berdasarkan agama
Westernisasi dan sekularisasi diadakan bukan hanya dalam bidang institusi, tetapi juga dalam bidang adat istiadat dan kebudayaan. Akan tetapi, Republik Turki Yang di ciptakannya belumlah Negara yang betul-betul sekuler.
Mustafa Kamal sebagai nasionalis dan pengagum peradaban Barat tidak menentang agama Islam. Baginya Islam adalah agama yang rasional dan perlu bagi ummat manusia. Tetapi agama yang rasional ini telah dirusak oleh tangan manusia. Oleh sebab itu ia melihat perlu diadakan pembaharuan hingga dapat disesuaiakan dengan bumi Turki. Sekularisasi yang dilakukannya tidak sampai menghilanghkan agama. Tetapi menghilangkan kekuasaan agama dari bidang politik dan pemerintahan.
·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar