Dosen : Tgk Mukhlisuddin Mz S.HI
Mata Kuliah : Ilmu Tafsir (pertemuan ke II)
Semester : III (Tiga)
Prody : SAS/KPI
A. Mukjizat Al-Qur’an Berupa gaya Bahasa
Susunan gaya bahasa Al-Qur’an tidak sama dengan gaya bahasa manusia pada masa itu, tidak berbentuk syair dan tidak juga berbentuk puisi, Menurut Quraisy Syihab dalam Mu’jizat dalam Al-Qur’an hal 118-138, ada bebrapa gaya bahasa al-Qur’an ,
1. Susunan kata dan kalimat dalam al-Qur’an
Nada dan langgamnya yang unik, hal ini diakui oleh Cendikiawan Inggris Marmaduke Pickhall, “Al-Quran mempunyai simfoni yang tidak ada taranya sehingga setiap nada-nadanya dapat menggerakkkan manusia untuk menangis dan bersuka cita”, dapat dibaca, surat an-Naziat ayat 1-4
ÏM»tãÌ“»¨Y9$#ur $]%ö�xî ÇÊÈ ÏM»sÜϱ»¨Z9$#ur $VÜô±nS ÇËÈ ÏM»ysÎ7»¡¡9$#ur $[sö7y™ ÇÌÈ ÏM»s)Î7»¡¡9$$sù $Z)ö7y™ ÇÍÈ
Singkat dan padat , dari satu ayat , dapat dipahami makna yang banyak , dengan berbagai view.
Misalnya, surat al-Baqarah : 212
3ª!$#ur ä-ã—ö�tƒ `tB âä!$t±o„ ÎŽö�tóÎ/ 5>$|¡Ïm ÇËÊËÈ
Memuaskan para pemikir dan Orang awam
Memuaskan akal dan jiwa
Keindahan dan ketetapan maknanya
2. Keseimbangan Redaksi
ü Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan antonimnya(lawan kata), Contoh :
1. Al-hayah dengan al-maut (145 kali)
2. An-Naf’u dengan Al-Madharrah (50 kali)
3. Al-Har dengan Al-Bard (4 kali)
4. Ash-Shalihat dengan As-Sayyiah (167 kali)
5. At-Thuma’ninah dengan Adh-Dhaiq (13 kali)
6. Ar-Rahbah dengan Ar-raghbah (8 kali)
7. Al_Kufr dengan AL-Iman (17 kali)
8. Ash-Shayi dengan Asyyita’ (1 kali)
ü Keseimbangan jumlah bilangan kata dengan sinonimnya atau makna yang dikandungnya
Contoh :
1. Al-Harts dengan Az-Zara’ah (bertani) ==> 14 kali
2. Al-Ushb dengan ad-Dhurur (angkuh) ==> 27 kali
3. Adh-Dhallun dengan Al-Mawta (orang sesat, mati jiwa)==> 17 x
4. Al-Qur’an, Al-Wahyu, Al-Islam ==> 70 kali
5. Al-Aql dan An-Nur ==> 49 X
6. Al-Jahr dengan Al-‘Alaniyah ==> 16 X
ü Keseimbangan jumlah bilangan kata dengan jumlah bilangan kata yang menjadi akibatnya
1. Al-Infaq dengan ar-Ridha è 73 X
2. Al-Bukhl dengan Al-Hasarah(kerugian) è 12 X
3. Al-Kafirun dengan An-Nar/Al-Ahraqè 154 X
4. Az-Zakah dengan Al-Barakah è 32 X
5. Al-Fashah (Kekejian) dengan al_Ghadb è 26 X
ü Keseimbangan jumlah bilangan kata dengan penyebabnya
ü Keseimbangan Khusus
1) Yaum (hari) dalam bentuk mufrad tersebut sebanyak 365 X
2) Yaumani/Ayyam tersebut 30 X
3) Syahr (bulan) tersebut 12 X
4) Keterangan tentang langit dan bumi ada 7 lapis, dalam al_Qur’an tersebut di 7 tempat (Al-Isra’ : 44, Al-Mukminun : 86, Fushilat : 12, Ath-Thalaq : 12, Al-Mulk : 3, dan Nuh : 15, Surat AL-Baqarah :29)[1]
3. Ketelitian Redaksi
B. Aspek kemukjizatan Al-Qur’an (Kajian perbedaan pendapat Ulama)
1. Golongan Sharfah(pemalingan potensi manusia oleh Allah)
Golongan ini diperkenalkan oleh abu Ishak An-Nadham[2] dan al-Murtadha[3], mereka berpendapat bahwa Allah telah memalingkan manusia dari kekuatan untuk menantang al_qur’andengan menciptakan kelamahan padanya, dengan kata lain I’jaz al_qur’an bukan secara esensi nya , tapi lebih kepada I’jaz bi ghairihi.
2. Imam Fakhruddin
Menurut Imam Fakhruddin, Aspek I’jaz terletak pada kepasihan, keunikan redaksi dan kesempurnaanya dari segala bentuk cacat.[4]
3. Ibn Athiyyah
Menurutnya, Aspek I’Jaz terdapat pada makna-maknanya yang dalam, serta kata-kata yang fasihmulai dari pembukaan hingga penutup al_qur’an.
4. Imam Ash-Shabuni
Segi I/Jaz Menurut As-Shabuni,
i. Susuanannya yang indah dan berbeda dengan karya bangsa Arab
ii. Adanya, Uslub yang berbeda dengan style bahasa Arab
iii. Sifat keagungannya yang tidak memungkinkan seseorang untuk mendatangkan hal serupa
iv. Undang2 yang terdapat dalamnya melampui undang2 manusia
v. Mengabarkan hal ghaib yang tidak dapat diketahui
vi. Uraiannya tidak menentang dengan pengetahuan manusia
vii. Janji dan ancaman yang dikhabarkan benar2 terjadi
viii. Mengandung ilmu pengetahuan
ix. Memenuhi segala kebutuhan menusia
x. Memberi pengaruh bagi pengikutnya dan lawannya[5]
5. Az-Zamlakani
Menurutnya, I’jaz al-Qur’an terletak pada penyususnan yang lebbih spesifik.[6]
6. Prof Quraisy Syihab
Menurut Beliau, Ada 3 Aspek inti, kemukjizatan al_Qur’an;
Aspek keindahan dan ketelitian redaksi[7]
Berita tentang hal2 ghaib
Isyarat-Isyarat Ilmiyah
Contoh,
a. Cahaya matahari berasal dari dirinya sendiri, sedangkan cahaya bulan, hanyalah pantulan. (surat yunus :5)
b. Kurangnya oksigen pada ketinggian dapat menyesakkan nafas, (al-An’am :125)
c. Perbedaan sidik jari manusia, ((al-Qiyamah;4)
d. Aroma manusi berbeda0beda (Yusuf : 94)
e. Masa pemberian ASI yang sempurna 2 tahun (al-Baqarah: 233)
f. Adanya nurani Mnusia dan alam bawah sadar (al-qiyamah; 14-15)
g. Yang merasakan nyeri adalah kulit (an-Nisa’ ;56)
[1] Quraisy Syihab, Membumikan Al_Qur’an, Mizan, Bandung, hal 29-30
[2] Tokoh Mu’tazilah (w 231 H)
[3] Tokoh Syi”ah,
[4] Rosihan Anwar, Ilmu Tafsir, Pustaka Setia, Bandung, hal32
[5] Muhammad bin Alwi, Mutiara Ilmu-Ilmu al_qur’an,Pustaka Setia , Bandung, hal,,105
[6] Muhammad bin Alwi, Mutiara Ilmu-Ilmu al_qur’an,Pustaka Setia , Bandung, hal 315-316
[7] Lihat pembahasan di atas, mulai hal 1-3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar