Tring,,,,Tring,,,Tring.........Tring,,,,,,,,
Jarkom (Jaringan Komunikasi) adalah hal wajar bagi Radhie dan Ima.Dikarenakan mereka berdua adalah aktivis di kampusnya. Apalagi kedua providermereka adalah sebuah brand baru yang terkenal . Waktu pun perlahan namun pastiterus berlalu. Radhie dan Ima yang pada awalnya hanya SMS jarkom beralih ketopik permasalahan individu. Tanpa mereka sadari bahwa kini sang setan telahberhasil masuk dengan mulus ke sasaran yang ia tuju. Setan pun membatin dalamhati ”haha, mampus lu, kena gue tipu”.
Ima sang putri terlanjur sering bertanya masalah syariah kepada Radhie sangPangeran. Radhie yang memang luas pengetahuannya dengan mudah menjawab itusemua mulus tanpa hambatan. Selain perkara halal-haram Ima pun sering memintatausiyah dari Radhie sang Ikhwan. Ya, lagi-lagi Radhie yang memang kutu bukumampu menyanggupi segala permintaan dari Ima sang perawan.
Suatu ketika Radhie pun merindu dengan SMS requestnya Ima. Ia punbertanya-tanya ada apa gerangan dengan ”Si Dia”. Maka kali ini Radhie yangberSMS ria. Ia menanyakan bagaimana kabar Ima yang jauh diseberang kecamatansana.
Ima punmenjawab bahwa ia sedang kurang enak badan. Entah karena aktivitasnya ataukarena kuliahnya yang begitu sibuk menguras pikiran. Si Radhie menjadi iba atasmusibah yang menimpa Ima yg ia sebut sebagai sebuah penderitaan. ”Syafakillahukhtiy, mudah2an Allah menyembuhkan anti” tulis Radhie singkat dalam sebuahpesan.
Proses interaksi kini menjadi dua arah. Awalnya Radhie hanya sebagaipengarah. Kini Radhie berbalik arah menjadi sang peminta hikmah. Giliran Imayang kini posisinya sebagai ustadzah.
Perkarahalal-haram, dan SMS tausiyah pun sudah. Kini giliran masalah pribadi atausyakhsiyah. Ima sering meminta solusi tentang permasalahan yang seringmengganggu hari-harinya yang cerah. Begitu pun sebaliknya dengan akh Radhieyang juga sama-sama butuh solusi terhadap segala masalah.
Tidak sampai disitu saja. Mereka berdua sudah keluar jalur tampaknya. BonusSMS yang seharusnya dipakai ke hal-hal yang bermanfaat, kini dihabiskan seenakjidatnya. Mereka berdua mulai menanyakan hal-hal yang sangat sangat sederhana.Seperti sudah makan apa belum, bangunin qiyamul lail, dan hal-hal nggak pentinglainnya. Dan bahasa aku-kamu sudah menjadi hal biasa menggantikan ungkapananti-ana.
Hari-hari terus berlalu dan nampaknya Ima dan Radhie malah terlihat makinmenikmati. Mereka berdua menikmati aktivitas yang dirasa dakwah padahalsebetulnya hanya sebuah permainan hati. Permainan yang biasa dimainkan olehsepasang insan yang mungkin menyebabkan mereka menjadi lupa diri. Lupa terhadappengawasan Allah yang maha mengetahui baik yang terang-terangan ataupun tersembunyi.
Akibat permainan hati tersebut. Ima dan Radhie menjadi tertutup kepadateman-teman seperjuangan dan seatribut. Usut punya usut. Nampaknya Radhie malusetelah isi SMSnya di baca oleh salah seorang temannya yang bernama Mahmud.Semenjak saat itu-lah Ima dan Radhie tanpa komando perlahan mundur tanpa banyakribut. Mundur dari dunia per-dakwah-an, dunia tempat dimana syariat Allahsering disebut-sebut. Dunia dimana surga merupakan balasannya bagi siapa sajayang mau ikut.
Teman-temannya pun tak bisa berbuat banyak. Toh, dari mulai cara bicarapribadi dari hati ke hati sampai disindir-sindir semua mental tak satu pun yangmasuk secara telak. Para sahabatnya pun hanya punya senjata terakhir yaitu doasecara serentak. Mudah-mudahan melalui doa ini Radhie dan Ima bisa sadar danterhenyak. (Karya ini Saduran Dari Karya dinarzulakbar_mail@yahoo.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar