Kamis, 24 Januari 2008

Remaja

PROBLEMATIKA REMAJA
Diantara sekian banyak generasi Islam dimasa saat ini sangat minim rasa kepanatikan untuk mempelajari aqdah-aqidah dalam agam Islam, sehingga jikalau kita lakukan penelitian di kampung saya, banyak terjadi kepincangan dalam segi aqidah, karena kurangnya penanaman aqidah dan unsur-unsur ketauhidan, baik di mulai dari keluarga, masyarakat dan lingkunganya. Sehingga mereka kurang mewnyedari bahwa yang mampu mempertuhankan agama yang akan datang adalah generasi saat ini.kalau sudah kita lihat realita dalam masyarakat seperti demikian, tidak heran lagi dimasa yang akan datang akan terjadi krisis aqidah secara mendadak.
Apalagi di zaman yang kita dengar, dengan sebutan zaman serba canggih ini, pertentangan aqidah dengan kemoderenisasi sangat besar pengaruhnya terhadap generasi Islam, yang secara tidak langsung generasi sudah terbius dengan media masa yang menggambarkan dambaan duniawi semata, tanpa sedikitpun penting urusan agama.
Para remaja-remaja Islam yang kurangnya penanaman aqidah adalah merupakan salah satu tugas yang cukup besar bagi yang sudah meunyai dasar .karena untuk menghadapi oang Islam yang tidak bertangaung jawab terhadap agamanya, eh sulit daripda menghadapi orang kafir itu sendiri. Konon pula akan tiba geerasi menggunting dalam liputan, menyenggol kawan sendiri. Maka disinilah pemimpin dalam keluarga tidak boleh lalai dalam medidik, dan juga para pemimpin dalam masyarakat tidak boleh memandang sebelah mata terhadap generai, sebab akibatnya akan kebali kepada kita sendiri. Salah satu cara mengatasinya lagi meyemarakkan remaja dengan mengadakan acara di hari-haribesar Islam, mendirikan balai pengajian, memberika dukungan terhadap orang-orang yang telah berperan dan bersidia mendidik baik secara spritual dan material. Bahkan kalau bisa diadakan perlombaan antar remaja dalam setahun beberapa kali yang berbau kepada Islam.
Kepedulian Masyarakat Terhadap Santri
Banyak kendala dalam masyarakat yang sangat begejolak terhadap santri, terutama dalam bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya.sehingga mereka mengangagap pesimis terhadap santri. Yang salah satunya mereka beranggapan bahwa seorang santri yang melanjutkan pendidikannya akan tidak mempunyai masa depan yang cerah. Lebih-lebih lagi dalam masa persaingan yang ketat dewasa ini. Disamping itu pula mereka memfonis bahwa citra seorang santri tidak akan bisa menembus didalam gejolak di masa eraglobalisasi sekarang ini, terutama dalam bidang politik bahkan budaya.
Sehingga banyak sehingga banyak sekali masyarakat menyodorkan pendidikan anak-anaknya pada pendidikan umum yangberbasis keduniawian, yang berorentasi untuk memperjuangkan eraglobalisasi yang tengah kita hadapi pada saat sekarang ini, sehingga wajar terhadap pandangan masyarakat. Terhadap santri sangat memperhatikan dalam menghadapi kemelut yang telah kita hadapi sekarang ini.jadi begitulah masyarakat sekarang ini, kepudulian terhadap santri sangat minim, sehingga citra seorang santri sangat tidak mewarnai terhadap lingkungan disekelilingnya.

Cara Mencetak Generasi Islam Yang Bermoral Tinggi
Didalam Al- qur'an sudah banyak menggambarkan kisah-kisah tentang beberapa kaum yang lupamewariskan aqidahdan moral terhap anak cucunya eingga mnimlkan dampak yang negatif. Reka bsa banyak ilmu tetapi kalau belum punya moral , mereka belum bisa dikatakan ulama.
Berbicara masalah akhlaq dan moral memang sangat mudah, apalagi kalau kita baca buku-buku mulai dari pelajaran anak-anak sampai kitab-kitab oarang yang sudah alim sekali membicarakan masalah akhlaq dan moral tetapi perlu kita ketahuai untuk mengamalkan bukan semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi seperti generasi pada saat ini yang sudah terbius dengan budaya dari barat. Maka mulai dari keluarga, masyarakat dan negara harus turun tangan untuk menaggulanginya, karena walaupun masalah moral dan akhaq dalah masalah pewrinduvidual tetapi besar merusak lingkungan , janagkan masyarakat,negarapun bisa hancur kalau kita menganggap masalah moral dan aqidah itu remeh.tidakkah kita ingat bahwa Rasulullah SAW itu diturunkan hanya memperbaiki akhlakul karimah ummat manusia. Maka setidaknya masyarakat harus mengangap penting masalah ini.
Untuk bisa meletakkan generasi bagi pihak berwenang pada negara harus membatasi penyiaran medi masa, jangan sampai penyiarannay tidak asing lagi dianggap bahwa masalah porno bagian dari warta berita pagi dan petang. Maka alangkah baiknya pelajaran-pelajaran umum seperti fisika, biologi, matematika dan dalih-dalih memakai metode islam. Seperti menambah dan membagi dalam ilmu matematika memakai nama-nama palsu untuk di tambah, biologi begitu pula walaupun ilmu tersebut proses alam, maka titik terakhirnya adalah perbuatan Allah. Demikian juga ilmu fisika, kalau sejak kecil sudah kita pupuk pelajaran-pelajran demikian insya Allah genersi-generasi kita tidak akan pernah lupa daratan.

Tidak ada komentar: