Sabtu, 16 Februari 2008

artikel Penelitian

PENELITIAN, ILMU DAN PENDIDIKAN
A. Pengertian Penelitian
Penelitian atau riset merupakan terjemahan dari bahasa Inggris research, yang merupakan gabungan dari kata re (kembali) dan to search (mencari). Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa research adalah berasal dari bahasa Perancis recherche.Intinya hakekat penelitian adalah “mencari kembali”. Banyak sekali definisi tentang penelitian yang muncul, salah satu yang cukup terkenal adalah menurut Webster’s New Collegiate Dictionary yang mengatakan bahwa penelitian adalah “penyidikan atau pemeriksaan bersungguh-sungguh, khususnya investigasi atau eksperimen yang bertujuan menemukan dan menafsirkan fakta, revisi atas teori atau dalil yang telah diterima”.
T. Hillway dalam bukunya berjudul Introduction to Research menambahkan bahwa penelitian adalah “studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut”. Ilmuwan lain bernama Woody memberikan gambaran bahwa penelitian adalah “metode menemukan kebenaran yang dilakukan dengan critical thinking (berpikir kritis) untuk membuktikan pustulan-postulan yang telah duluan ada”.
Pencarian kebenaran dari suatu postulant/hipotesis dapat dilakukan dengan berbagai metode tentunya, adkalanya dilakukan secara ilmiah dan adkalanya juga dilakukan dengan metode non-ilmiah, tetapi disaat kita berpijak pada definisi yang diberikan oleh pakar penelitian di atas, tentunya penelitian itu harus bisa dibuktikan ,dipahami dan diabstrakkan oleh indera manuasia, dengan demikian metode yang seperti ini akan banyak mengunakan metode ilmiah
B. Latar Belakang melakukan penelitian.
1. The Felt Need (adanya suatu kebutuhan): Seseorang merasakan adanya suatu kebutuhan yang menggoda perasaanya sehingga dia berusaha mengungkapkan kebutuhan tersebut.
2. The Problem (menetapkan masalah): Dari kebutuhan yang dirasakan pada tahap the felt need diatas, diteruskan dengan merumuskan, menempatkan dan membatasi permasalahan (kebutuhan). Penemuan terhadap kebutuhan dan masalah boleh dikatakan parameter yang sangat penting dan menentukan kualitas penelitian. Studi literatur, diskusi, dan pembimbingan dilakukan sebenarnya untuk men-define kebutuhan dan masalah yang akan diteliti.
3. The Hypothesis (menyusun hipotesis): Jawaban atau pemecahan masalah sementara yang masih merupakan dugaan yang dihasilkan misalnya dari pengalaman, teori dan hukum yang ada.
4. Collection of Data as Avidance (merekam data untuk pembuktian): Membuktikan hipotesis dengan eksperimen, pengujian dan merekam data di lapangan. Data-data dihubungkan satu dengan yang lain untuk ditemukan kaitannya. Proses ini disebut dengan analisis. Kegiatan analisis dilengkapi dengan kesimpulan yang mendukung atau menolak hipotesis.
5. Concluding Belief (kesimpulan yang diyakini kebenarannya): Berdasarkan analisis yang dilakukan pada tahap ke-4, dibuatlah sebuah kesmpulan yang diyakini mengandung kebenaran, khususnya untuk kasus yang diuji.
6. General Value of the Conclusion (memformulasikan kesimpulan umum): Kesimpulan yang dihasilkan tidak hanya berlaku untuk kasus tertentu, tetapi merupakan kesimpulan (bisa berupa teori, konsep dan metode) yang bisa berlaku secara umum, untuk kasus lain yang memiliki kemiripan-kemiripan tertentu dengan kasus yang telah dibuktikan diatas[1].
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lngkup penelitian tidak terlepas dari hal yang bersifat jumlah yang diteeliti dan mutu/kualitas hal yang diteliti, dengan demikian kita akan menemukan pembagian penelitian kepada penelitan kualitatif dan kuantitatif.
Pengertian penelitian kualitatif
Memberikan pengertian tentang penelitian kualitif merupakan hal untuk menjawab hal yang samara-samar karena penelitian kualitif seringkali orang menafsirkannya dengan data kualitatif, bahkan para peneliti seringkali tersalah dalam menyimpulkan hasil penelitiannya dengan cara penggabungan data kualitatif dengan penelitian kualitatif, karena penelitian jauh lebih umum dari itu, salah satu cirinya adalah penelitian kualitatif mempertanyakan makna suatu objek secara mendalam[2].

Pengertian penelitian kuantitatif
Penelitian kualitatif merupakan cara untuk mengungkapkan jumlah, yang lebih mengacu kepada keakuran setiap variable data yang dideskripsikan, dan juga perlu diketahui penelitian kuantitatif tidak hanya berhubungn dengan kuantita semata, karena ruang gerak penelitian ini dalam ilmu sosial lebeih mengarah kepada keakrukatan deskripsi setiap variable dan keakrukatan setiap variable dengan variable lainyaserta memiliki wilayah generalisasi yang luas[3]
Penelitian yang digunakan dapat berupa penelitian kuantitatif maupun penelitian kualitatif. Metode-metode yang bisa dipilih untuk penelitian kuantitatif antara lain penelitian eksploratif, penelitian deskriptif, penelitian survei, penelitian korelasional, penelitian eksperimen, penelitian ex-post fakto (kausal komparatif, penelitian tindakan. Alat pengumpul data bisa menggunakan kuesioner, pedoman observasi, pedoman wawancara.. Analisis data dapat menggunakan statistik sederhana seperti tabel-tabel, grafik, nilai rata-rata, simpangan baku, korelasi, uji perbedaan dua rata-rata dll.
Penelitian kualitatif dapat menggunakan penelitian historis, penelitian deskriptif analitik, penelitian teoritik, studi kasus, analisis isi dll. Penelitian kualitatif sifatnya induktif, alamiah, kontekstual, lebih menekankan pada proses dan makna, bersifat kasus, menghasilkan teori/hipotesis bukan menguji hipotesis. Oleh sebab itu penelitian kualitatif lebih kompleks daripada penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data kualitatif dapat berupa wawancara mendalam, pengamatan, diskusi kelompok terfokus, dan studi dokumentasi. Penelitian kualitatif tidak mengenal populasi dan sampel karena tidak untuk membuat generalisasi.




Tahapan-Tahapan penelitian
Penelitian merupakan suatu siklus untuk menemukan kebenaran data yang diteliti, maka Setiap tahapan akan diikuti oleh tahapan lain secara terus menerus secara berkelanjutan sampai menghasilkan suatu hasil penelitian yang akurat.
Tahapan-tahapan penelitian itu adalah:
1. Identifikasi masalah
2. Perumusan masalah
3. Penelusuran pustaka
4. Rancangan penelitian
5. Pengumpulan data
6. Pengolahan data
7. Penyimpulan hasil
Tahapan ini hendaknya tidak dilihat sebagai lingkaran tertutup, tetapi sebagai suatu spiral yang semakin lama makin tinggi. Penyimpulan hasil suatu penelitian akan merupakan masukan bagi proses penelitian lanjutan, dan seterusnya.
1) Identifikasi masalah
Penelitian dimulai dari pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh seorang peneliti. Untuk ini diperlukan adanya motivasi yang berupa rasa ingin tahu untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk melihat dengan jelas tujuan dan sasaran penelitian, perlu diadakan identifikasi masalah dan lingkungan masalah itu. Masalah penelitian selanjutnya dipilih dengan kriteria, antara lain apakah penelitian itu dapat memecahkan permasalahan, apakah penelitian itu dapat diteliti dari taraf kemajuan pengetahuan, waktu, biaya maupun kemampuan peneliti sendiri, dan lain-lain. Permasalahan yang besar biasanya dibagi menjadi beberapa sub-masalah. Substansi permsalahan diidentifisikasikan dengan jelas dan konkrit. Pengertian-pengertian yang terkandung didalamnya dirumuskan secara operasional. Sifat konkrit dan jelas ini, memungkinkan pertanyaan-pertanyaan yang diteliti dapat dijawab secara eksplisit, yaitu apa, siapa, mengapa, bagaimana, bilamana, dan apa tujuan penelitian. Dengan identifikasi yang jelas peneliti akan mengetahui variabel yang akan diukur dan apakah ada alat-alat untuk mengukur variabel tersebut.
2) Perumusan masalah
Setelah menetapkan berbagai aspek masalah yang dihadapi, peneliti mulai menyusun informasi mengenai masalah yang mau dijawab atau memadukan pengetahuannya menjadi suatu perumusan. Untuk itu, diperlukan perumusan tujuan penelitian yang jelas, yang mencakup pernyataan tentang mengapa penelitian dilakukan, sasaran penelitian, maupun pikiran penggunaan dan dampak hasil penelitian. Permasalahan yang masih samar-samar dan diragukan mulai dipertegas dalam bentuk perumusan yang fungsional. Verbalisasi gagasan-gagasan dapat dirumuskan agar orang lain dapat memahaminya. Pandangan-pandangan teori diuraikan secara jelas, sehingga mudah diteliti dan dapat dijadikan titik tolak penelitian. Perumusan masalah dapat dilakukan dengan pembuatan model. Hipotesis merupakan salah satu bentuk konkrit dari perumusan masalah. Dengan adanya hipotesis, pelaksanaan penelitian diarahkan untuk membenarkan atau menolak hipotesis. Pada umumnya hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menguraikan hubungan sebab-akibat antara variabel bebas dan tak bebas gejala yang diteliti. Hipotesis mempunyai peranan memberikan arah dan tujuan pelaksanaan penelitian, dan memandu ke arah penyelesaiannya secara lebih efisien. Hipotesis yang baik akan menghindarkan penelitian tanpa tujuan, dan pengumpulan data yang tidak relevan. Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis.
3) Penelusuran pustaka
Penelitian dimulai dengan penelusuran pustaka yang berhubungan dengan subyek penelitian tersebut. Penelusuran pustaka merupakan langkah pertama untuk mengumpulkan informasi yang relevan untuk penelitian. Penelusuran pustaka dapat menghindarkan duplikasi pelaksanaan penelitian. Dengan penelusuran pustaka dapat diketahui penelitian yang pernah dilakukan dan dimana hal itu dilakukan.
4) Rancangan penelitian
Rancangan penelitian mengatur sistematika yang akan dilaksanakan dalam penelitian. Memasuki langkah ini peneliti harus memahami berbagai metode dan teknik penelitian. Metode dan teknik penelitian disusun menjadi rancangan penelitian. Mutu keluaran penelitian ditentukan oleh ketepatan rancangan penelitian.
5) Pengumpulan data
Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan rancangan penelitian yang telah ditentukan. Data tersebut diperoleh dengan jalan pengamatan, percobaan atau pengukuran gejala yang diteliti. Data yang dikumpulkan merupakan pernyataan fakta mengenai obyek yang diteliti.
6) Pengolahan data
Data yang dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan dan diorganisasikan secara sistematis serta diolah secara logis menurut rancangan penelitian yang telah ditetapkan. Pengolahan data diarahkan untuk memberi argumentasi atau penjelasan mengenai tesis yang diajukan dalam penelitian, berdasarkan data atau fakta yang diperoleh. Apabila ada hipotesis, pengolahan data diarahkan untuk membenarkan atau menolak hipotesis. Dari data yang sudah terolah kadangkala dapat dibentuk hipotesis baru. Apabila ini terjadi maka siklus penelitian dapat dimulai lagi untuk membuktikan hipotesis baru.
7) Penyimpulan hasil
Setiap kesimpulan yang dibuat oleh peneliti semata-mata didasarkan pada data yang dikumpulkan dan diolah. Hasil penelitian tergantung pada kemampuan peneliti untuk menfasirkan secara logis data yang telah disusun secara sistematis menjadi ikatan pengertian sebab-akibat obyek penelitian. Setiap kesimpulan dapat diuji kembali validitasnya dengan jalan meneliti jenis dan sifat data dan model yang digunakan.[4].
















[1] www.rosda.co.id
[2] Prasetya Irawan, penelitian kualitatif & penelitian kuantitatif,.(FISIF UI, agust 2006),. Hal 5-6
[3] Prasetya Irawan, penelitian kualitatif & penelitian kuantitatif,.(FISIF UI, agust 2006),. Hal 100-101
[4] http://www.damandiri.or.id/file/ahmadsuyutiunairbab4.pdf

1 komentar:

rismanku mengatakan...

Saleum
Sangat bagus dan sangat membantu semua orang untuk belajar lebih dalam dengan cara mudah dan berbeda. Saya suka

Risman/dexris Rachman
http://rismanku.blogdetik.com